Tragedi Sukhoi menyisakan kepedihan yang mendalam, tragedi Sukhoi membuat semua mata membelalak heran, kenapa pesawat secanggih itu dapat mengalami kecelakaan ? Apa sebabnya ? Human eror atau memang peralatan navigasi yang tidak dapat berfungsi secara baik ? Atau ada sebab-sebab lain ? Satu hal yang pasti untuk dapat kita sadari yaitu kecanggihan tehnologi apapun bentuknya, tetap tidak dapat mengalahkan kekuatan dan kekuasaan alam semesta ini.
Musibah jatuhnya pesawat Rusia Sukhoi Superjet
100 (SSJ-100) di kawasan Gunung Salak, Sukabumi, Jabar, adalah tragedi dunia
penerbangan sekaligus tragedi kemanusiaan. Tragedi dunia penerbangan, karena
musibah itu menambah panjang daftar kecelakaan pesawat dalam beberapa tahun
terakhir - wabilkhusus di dalam negeri.
Musibah itu juga tragedi kemanusiaan karena
sekian banyak orang yang ikut dalam penerbangan pesawat itu - termasuk pilot
dan awak kabin - menjadi korban tewas. Dengan latar belakang sosial
masing-masing, kematian mereka tentu menorehkan duka mendalam. Tidak hanya
keluarga mereka, khalayak luas juga bersimpati sekaligus berempati atas tragedi
itu.
Dalam suasana duka ini pula, semua pihak
berharap agar penyelidikan mendalam dan tuntas mampu mengungkap penyebab
kecelakaan pesawat Rusia SSJ-100 itu. Bukan untuk mencari siapa yang bersalah,
melainkan terutama untuk menggali jawaban atas pertanyaan yang sangat mengusik:
kenapa bisa terjadi kecelakaan? Karena faktor tekniskah? Keteledorankah (human
error), entah awak pesawat ataupun petugas pengatur lalu lintas penerbangan di
darat? Ataukah karena faktor-faktor lain?
Pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti itu
harus bisa dijawab secara gamblang lewat langkah penyelidikan mendalam, teliti,
dan objektif. Dengan demikian, langkah perbaikan bisa dilakukan sehingga
kecelakaan serupa tidak terulang di kemudian hari.
Hasil penyelidikan bukan hanya penting bagi
pihak Sukhoi sendiri selaku produsen pesawat, melainkan juga bagi dunia
penerbangan di dalam negeri. Pihak Sukhoi sangat berkepentingan karena
kecelakaan SSJ-100 Rusia di Gunung Salak ini langsung maupun tidak langsung menganggu
reputasi mereka di dunia penerbangan internasional. Karena itu pula bisa
dipahami jika pihak Rusia langsung berkomitmen mengirim sejumlah petugas mereka
untuk ikut bergabung dalam tim penyelidik Komite Nasional Keselamatan
Transportasi (KNKT) yang sudah mulai diterjunkan ke lapangan.
Bagi dunia penerbangan di dalam negeri
sendiri, hasil penyelidikan mengenai penyebab kecelakaan pesawat SSJ-100 Rusia
juga tak kurang penting. Terutama jika kelak penyebab kecelakaan terbukti bukan
faktor teknis pesawat, hasil penyelidikan itu bisa menjadi bahan masukan
berharga ke arah penataan kembali dunia penerbangan nasional secara lebih
mendasar.
Dunia penerbangan nasional memang perlu
penataan dan pembenahan ulang. Diakui ataupun tidak, dunia penerbangan nasional
masih dihinggapi banyak kelemahan. Itu paling gamblang tecermin dari relatif
seringnya terjadi kecelakaan pesawat di dalam negeri selama beberapa tahun
terakhir.
Boleh jadi, langkah pembenahan sudah banyak
dilakukan. Tetapi, tampaknya, pembenahan-pembenahan itu masih cenderung tambal
- sulam alias tidak bersifat mendasar. Itu pula yang membuat potret dunia
penerbangan nasional tetap buram - terutama karena kecelakaan pesawat masih
relatif sering terjadi. Kecelakaan pesawat SSJ-100 sendiri, suka ataupun tidak,
niscaya ikut menambah buram potret itu.***
Sumber tulisan : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=303108
0 komentar:
Posting Komentar
==> Silahkan meninggalkan komentar, jangan OOT, No Spam, No SARA
==> Jangan berkomentar dengan modus Anonimous
==> Jangan promosi produk, No Pornografi, No link-aktif
==> Jika ingin mendapatkan backlink, gunakan modus Name/Url
==> Mohon maaf bila ada keterlambatan balasan komentar anda.