SAYA adalah ibu dari
empat anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Saya betul-betul merasa
putus asa karena salah seorang anak saya (tepatnya anak yang ketiga)
ternyata terkena penyakit AIDS. Sejak sebulan terakhir, ia panas tinggi
hilang timbul dan tidak kuat untuk berjalan melampaui sepuluh rumah atau
sekira 100 meter. Menurut dokter, katup jantungnya sakit. Setelah
dirawat di rumah sakit selama 10 hari baru ketahuan bahwa anak saya
menderita AIDS.
Selama setahun terakhir ini, badan anak saya itu menjadi kurus. Bobot badannya hanya 44 kg, padahal sebelumnya sekitar 63 kg. Selain itu, kondisi levernya juga buruk akibat hepatitis C. Dokter, yang saya tidak paham adalah mengapa anak saya bisa sakit jantung, lever, dan AIDS sekaligus?
Sebelum dinyatakan positif AIDS, anak saya sudah sejak lama kecanduan
narkoba. Untuk dokter ketahui, tiga dari empat anak lelaki saya
kecanduan narkoba. Bergantian mereka masuk panti rehabilitasi, namun
kelihatannya percuma saja. Mereka masih sering kambuh. Dalam upaya
menyembuhkan ketiganya, saya sudah berganti dokter beberapa kali dan
berkonsultasi ke psikolog.
Saya disalahkan dokter karena memberi anak-anak saya uang antara 50
sampai 100 ribu rupiah setiap hari. Namun kalau tidak diberi, anak saya
yang sedang sakau merusak perabotan rumah dan berteriak-teriak
menyalahkan kami yang tidak bisa mendidik anak. Kami sebagai orangtua
disalahkan untuk semua kekacauan ini.
Dok, kami harus bagaimana, berobat ke mana? Terus terang saya dan suami
takut dijauhi teman, kerabat, dan tetangga, bila rahasia mengenai AIDS
ini terungkap. Atas penjelasan dan saran dokter, saya ucapkan terima
kasih.
Anonim
Jawab:
Terus terang, sukar bagi saya membayangkan beratnya cobaan yang ibu
hadapi, tiga anak laki-laki pemakai narkoba dan seorang di antaranya
dengan HIV/AIDS. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada ibu dan
anggota keluarga yang lain untuk menanggulanginya, baik masalah
kesehatan dan biaya pengobatan, beban psikososial, dan berbagai masalah
lain yang terkait dengan narkoba dan pandangan masyarakat yang keliru
tentang AIDS.
Masalah infeksi HIV/AIDS pada pecandu narkoba memang masalah yang makin
besar dan serius. Sebagai contoh, di tahun 2000 saja terdapat lebih dari
120 remaja pecandu narkoba dengan HIV yang ditangani Kelompok Studi
Khusus (Pokdisus) AIDS FKUI-RSCM, Jakarta.
Dari data yang ibu sampaikan, masalah anak ibu yang kini sedang dirawat
di rumah sakit paling sedikit ada empat yaitu; masalah kecanduan
narkoba, masalah AIDS, masalah hepatitis C, masalah jantung, dan mungkin
juga masalah panas tinggi yang bisa terkait atau bisa juga terpisah
dari keempat masalah lainnya.
Mengapa anak ibu sampai terserang banyak penyakit yang serius tersebut
sekaligus? Perlu diketahui, pemakai narkoba biasanya menyuntikkan
narkoba ke tubuhnya lewat jarum suntik bekas pakai yang tidak steril.
Mereka biasa berkumpul bertiga sampai tujuh orang, di rumah kosong
ataupun di WC sekolah, kemudian menyuntik putau dengan memakai satu
jarum suntik bergantian. Jadi bila salah satu pecandu, di dalam darahnya
mengandung virus HIV, hepatitis B, hepatitis C, ataupun kuman lain,
dengan cepat akan menular kepada teman-temannya sesama pemakai narkoba.
Menurut saya, yang paling utama untuk segera ditangani adalah masalah
panas tinggi. Karena dapat membahayakan jiwa dalam jangka pendek.
Biasanya diperlukan antibiotik yang agak khusus untuk mengatasi infeksi
pada pecandu narkoba dan AIDS. Bila hasil biakan darah dan tes
antibiotik sudah ada, dokter akan memilihkan obat yang lebih tepat.
Masalah berikutnya adalah AIDS. Dari data laboratorium yang ibu
lampirkan, memang mungkin sekali anak ibu sudah memasuki tahap AIDS,
tahap yang lebih lanjut dari sekadar infeksi HIV. Kesimpulan tersebut
didukung data penurunan berat badan yang drastis dan jumlah leukosit 3.200
dan limfosit 280 per mililiter darah. Selain karena AIDS, penurunan
berat badan memang bisa disebabkan oleh kecanduan narkotika saja, tanpa
AIDS. Namun beberapa kali pemeriksaan limfosit yang ternyata
hasilnya selalu di bawah 300, adalah sesuai dengan tahap AIDS. Untuk
memantau kondisi AIDS dan kecepatan perjalanan penyakitnya, ada baiknya
diperiksa jumlah virus HIV-nya. Bila di kota ibu belum ada, bisa
diperiksa Sub Bagian Hematologi-Onkologi Medik, Bagian Penyakit Dalam
FKUI-RSCM Jakarta.
Walaupun terinfeksi hepatitis C, kondisi fungsi lever masih cukup baik
(kadar albumin, SGOT, SGPT, CHE masih normal), sehingga prioritas
pengobatan adalah mengobati penyakit AIDS-nya terlebih dahulu. Saat ini
ada beberapa obat antivirus AIDS yang tersedia di Jakarta. Diharapkan
kualitas hidup anak ibu membaik dengan minum obat-obat tersebut. Namun
saya memaklumi keputusan ibu bila tidak membelinya. Sebab, obat
anti-AIDS tersebut harganya masih mahal.
Berikutnya adalah masalah gagal jantung. Kelihatannya jantung anak ibu
tidak berhasil menjalankan fungsinya dengan baik sehingga napasnya
menjadi tersengal-sengal sewaktu berjalan atau naik tangga. Dokter akan
menilai status jantung pasien, kemudian akan memutuskan dan
memberitahukan kepada ibu, apakah penyakit jantungnya bisa diatasi
dengan obat-obatan atau perlu pembedahan untuk mengoreksi masalah katup
jantungnya.
Salam
Prof Dr Zubairi Djoerban, SpPD-KHOM
Konsultan Hematologi-Onkologi Medik FKUI/RSCM (ind)
(tty)
wah sangat mantap nih buat di simak ,,
BalasHapussangat menarik sob ..
BalasHapusinfo yang sangat bermanfaat sekali buat di simak ..
BalasHapusartikel yang bagus sob buat saya , sukses selalu
BalasHapusdenger cerita ibu nya kasian banget tapi memang slah ibunya terlalau membebaskan anaknya,,kalo masih terawat di bimbing pasti gak akan terjadi hal seperti ini
BalasHapusHalo,
BalasHapusSaya didiagnosis penyakit mematikan HIV ini seorang teman saya memperkenalkan Dr Jerry (DR.JERRYSPELLHOME@GMAIL.COM)kepada saya dan saya benar-benar melakukan menghubungi dia setelah ia telah mempersiapkan apa yang ia mengatakan ia akan melakukannya dia mengirimkannya kepada saya dan saya menggunakannya sesuai resep setelah satu minggu saya pergi ke rumah sakit untuk memeriksa status saya lagi karena saya merasa berbeda dari cara saya gunakan ketika saya dinyatakan positif terkejut terbesar saya status itu HIV negatif ada kejutan dan saya harus memberitahu seluruh dunia tentang hal ini Jika Anda mengalami masalah saya sarankan Dr Jerry untuk Anda. Anda dapat menghubungi dia dengan alamat email-nya: ( DR.JERRYSPELLHOME@GMAIL.COM ) atau hubungi nomor telepon yang +2348156769001 untuk kontak langsung terima kasih.